Cara Merawat Kucing yang Baru Melahirkan, Jangan Lakukan Ini!

 

Apakah saat ini kucing kamu baru saja melahirkan? Jika iya, pasti kamu cukup kebingungan bagaimana cara merawat kucing setelah ia melahirkan, bukan?

Biasanya, kucing yang baru saja melahirkan akan terlihat lemas dan keadaannya tidak seperti biasanya. Bulunya juga terlihat basah dan kotor. Sebab itu, ada banyak orang yang bingung bagaimana cara merawat kucing yang baru saja melahirkan.

Berikut ini kami akan membantu kamu untuk mengetahui bagaimana cara untuk merawat kucing yang baru saja melahirkan.

Rawat Kucing Lahiran

1. Periksa Tubuhnya

Saat kucing baru selesai melahirkan, ada baiknya untuk kamu memeriksa kondisi tubuhnya. Pegang bagian perutnya dan periksa apakah proses lahiran sudah selesai atau belum. Hal ini bisa diketahui dengan memastikan sudah tidak ada bagian keras (bayi kucing) di dalam perutnya. Biasanya, sekali mengandung kucing bisa melahirkan hingga tujuh anak. Proses melahirkan ini biasa membutuhkan waktu dua sampai delapan jam.

2. Pastikan Bayi Kucing Menyusu Pada Induknya

Setelah semua bayi lahir, pastikan anak-anak kucing menyusu pada induknya. Jika terlihat ada bayi kucing yang tidak menyusu, maka kamu perlu memeriksakan keadaannya. Pastikan tidak menyentuh langsung kucing, ya. Kamu bisa menggunakan handuk hangat untuk memeriksakan keadaannya.

3. Siapkan Tempat Sejuk

Kucing biasanya akan memiliki suhu tubuh yang lebih panas dari biasanya saat melahirkan, sebab itu kadang kucing yang baru melahirkan akan menjulurkan lidahnya dan terengah-engah. Ini dilakukannya dalam upaya untuk mengeluarkan panas dari tubuh yang berlebihan. Agar bisa membantunya cepat pulih, siapkan tempat sejuk untuk kucing lalu biarkan ia beristirahat di sana.

4. Bersihakn Tubuhnya

Tubuh induk kucing yang kotor bisa kamu coba bersihkan, tapi bukan dimandikan. Kamu bisa membersihkannya dengan cara mengusap bagian kotor dengan menggunakan handuk yang hangat. Caranya adalah dengan mengusap-usapnya dengan lembut. Kalau kucing terlihat tidak menyukainya, maka biarkan nanti ia membersihkannya sendiri.

5. Tempat Menyusunya Tertutup

Kucing tidak begitu menyukai tempat yang terang dan terbuka, karena ini akan membuat keselamatan anak-anaknya terancam. Sebab itu, pastikanlah tempat ia menyusu akan tetap tertutup.

6. Mempersiapkan Makanan Khusus

Agar pemulihan dari kucing cepat setelah melahirkan, ada baiknya untuk kamu mempersiapkan makanan yang bergizi. Tidak perlu bingung, karena saat ini sudah banyak dijual makanan khusus untuk kucing yang baru saja melahirkan. Makanan ini bisa didapatkan di toko online atau toko hewan. Jika perlu, berikan mereka vitamin untuk mempercepat penyembuhannya.

7. Menjaga Asupan Minum

Hal yang tidak kalah penting adalah kamu harus bisa menjaga asupan minum bagi induk kucing, jangan sampai ia dehidrasi. Selalu siapkan minuman di dekat tempat tidurnya dengan menggunakan wadah yang bersih dan luas, sehingga ia bisa minum dengan nyaman.

 

Nah, itulah bagaimana cara untuk merawat kucing yang baru saja melahirkan. Jangan lupa untuk membantu kucing lebih tenang dengan mengusap bagian perut atau lehernya, ya.

Jenis-Jenis Sugar Glider Bagi Kamu yang Ingin Mempelihara!

 

Akhir-akhir ini semakin banyak orang yang memutuskan untuk memelihara sugar glider karena berbagai alasan. Ada yang merasa karena hewan berkaki empat ini lucu, perawatannya yang cukup mudah, hingga tubuhnya yang kecil sehingga tidak membutuhkan ruang besar untuk merawatnya.

Jika kamu sedang mempertimbangkan untuk memelihara sugar glider di rumah, coba lihat dulu yuk beberapa tipe sugar glider yang mungkin bisa menjadi pilihan kamu!

Jenis Sugar Glider

1. Classic Grey

Classic Grey adalah jenis sugar glider yang paling umum ditemukan saat ini. Banyak orang yang memelihara jenis Classic Grey karena memang sangat mudah untuk ditemukan di Indonesia. Dibandingkan dengan jenis sugar glider lainnya, jenis Classic Grey ini memang yang paling murah dan jinak. Jadi jangan heran banyak orang yang menyarankan untuk memelihara Classic Grey, khususnya bagi para pemula.

2. White Face

White Face adalah salah satu jenis sugar glider yang paling mahal dibandingkan dengan jenis sugar glider lain. Jika dilihat dari penampilannya, hewan satu ini memang tidak jauh berbeda dari classic grey. Tetapi perbedaan bisa dilihat dari wajah White Face yang putih. Jenis satu ini memang memiliki bulu yang terlihat putih dan tidak ada lingkaran hitam di bagian matanya.

3. Leucistic

Selain Classic Grey, mungkin kamu juga sudah sering melihat yang satu ini, Leucistic. Sugar glider dengan warna putih di seluruh tubuhnya ini memang terlihat sangat menggemaskan, itulah alasan kenapa banyak orang tertarik untuk memeliharanya. Tetapi untuk harga dari Leucistic ini, memang cukup tinggi.

4. Albino

Meski sama-sama memiliki bulu berwarna putih, sugar glider jenis Albino tetap berbeda. Di mana hasil putih dari bulu sugar glider Albino ini dikarenakan kelainan yang terjadi pada pigmen kulit. Ini menyebabkan bulu dari sugar glider ini menjadi warna putih. Hal paling mendasar yang membedakan Albino dengan Leucistic adalah di segi matanya yang berwarna merah.

5. Mosaic

Untuk para pencinta hewan pengerat, sugar glider mosaic juga menjadi yang cukup populer. Hal ini karena jenis satu ini memiliki corak dan juga guratan berwarna abu di bagian tubuhnya. Warna itu menjadi sebuah keunikan dari sugar glider jenis ini yang tidak ada di jenis sugar glider lain. Keunikan ini jugalah yang membuat harga mosaic menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain.

6. White Tip

White tip adalah jenis sugar glider yang memiliki corak mirip perpaduan antara classic gray dan white face. Tetapi ada ciri khas yang hanya dimiliki oleh hewan satu ini, di mana ekornya memiliki bentuk cincin berwarna putih. Jika dilihat dari penampilannya, jenis White tip ini memang sangat mirip dengan classic grey, yang membedakan ada di bagian buntutnya.

7. Black Beauty

Mneyesuaikan dengan namanya, black beauty adalah jenis sugar glider yang memiliki bulu lebih gelap dibandingkan dengan jenis lain. Warna hitam yang ada di hewan ini malah membuatnya menjadi terlihat lebih imut. Bulu hitamnya tersebar di beberapa bagian tubuh, lalu sisanya memiliki warna abu-abu. Banyak yang menyebutkan black beauty cukup terlihat seperti warna arang.

 

Nah, itulah beberapa sugar glider yang bisa kamu coba pelihara di rumah. Jadi dari 7 yang kami bahas di atas, adakah yang menarik perhatian kamu untuk segera memeliharanya di rumah?

Dog Lovers Surati Heru Budi Soal Larangan Hewan Peliharaan di Area CFD

 

Wah, ada berita kurang menyenangkan nih untuk para Dog Lovers. Dikabarkan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono melarang para pengguna jalan untuk membawa hewan peliharaan ke area car free day atau hari bebas kendaraan bermotor di Jakarta.

Komunitas Car Free Day Dog Lovers dikabarkan akan mengirimkan surat kepada Heru Budi Hartono mengenai larangan ini. Mereka menyebutkan akan mengirimkan surat ke Pak Heru.

“Nanti kami akan kirim surat ke Pak Heru, tentu,” ujar penggagas Car Free Day Dog Lovers Azas Tigor Nainggola.

Hal ini karena Tigor menilai bahwa urat Keputusan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Nomor e-0077 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan HBKB yang terbit 22 Juni 2022 tidak memiliki dasar yang jelas. Bukan itu saja, isi dari Surat Keputusan tersebut juga masih patut untuk diperdebatkan.

“Ini enggak benar SK-nya, dan juga ini (bisa) diperdebatkan, tapi kalau orang bawa elang segala macam, lho. Bedain dong hewan peliharaan dengan hewan dilindungi,” sebut Tigor.

Tigor juga menyampaikan bahwa saat ini pihaknya telah membuat petisi mengenai larangan dari pemerintah daerah tersebut. Ia dan komunitasnya akan berencana melakukan konvoi dari Senayan ke Jalan Thamrin, Jakarta Pusat.

Pria yang juga merupakan pemerhati kebijakan publik tersebut juga mengatakan bahwa hewan peliharaan seperti anjing adalah hewan setia yang keberadaannya juga disukai oleh para pengunjung dari CFD.

Sebelumnya, CFD Dog Lovers sudah melakukan komunikasi secara langsung dengan Dishub mengenai pelarangan pembawaan hewan ke CFD untuk dicabut. Tetapi sayangnya permintaan ini ditolak. Untuk itu mereka berharap SK larangan yang mengatur mengenai pelarangan hewan peliharaan ini dicabut.

Menurut Tigor, anjing dapat dikatakan untuk membantu kondisi mental dari pemiliknya.

“Harusnya jangan dilarang, tapi diatur. Diatur oke. Kalau misal mau singgah atau jalan di CFD HBKB, Anda jalan di paling kiri misalnya,” tutur Tigor. “Terus jalan di paling kiri, pake handling. Terus juga kalau ada poop-nya, pungut. Gitu lho,” lanjut dia.

5 Hewan yang Sering dianggap Simbol Kematian, Bikin Merinding

 

Banyak orang yang kerap kali mengartikan sesuatu sebagai simbol akan suatu hal, seperti salah satunya kematian. Simbol-simbol ini tidak hanya terpaut pada benda saja, terkadang mereka juga menghubungkannya dengan hewan-hewan yang kerap kali kita jumpai. Nah kali inikami akan membahas kira-kira apa saja hewan yang kerap kali dihubungkan dengan simbol kematian.

Berikut ini adalah beberapa hewan yang sering dianggap sebagai simbol kematian.

Hewan Simbol Kematian

  1. Kucing Hitam

Mungkin bukan rahasia lagi jika kucing hitam merupakan hewan yang sering kali dihubungkan dengan kematian. Bahkan tak jarang kucing hitam muncul di film-film horor yang membuat suasana film semakin mencekam. Banyak orang yang percaya jika seekor kucing hitam melintasi jasad seseorang yang sudah meninggal, maka jasad tersebut akan kembali hidup.

Kucing hitam juga kerap kali dihubungkan dengan nasib buruk yang menimpa seseorang. Ada pula daerah lain yang percaya jika kucing hitam memiliki hubungan dengan kematian. Konon katanya, kucing hitam yang berkeliaran di malam hari merupakan seorang penyihir yang sedang menyamar.

  1. Burung Gagak

Bukan tanpa alasan kenapa burung gagak dikaitkan dengan kematian, ini karena kebiasaan hewan ini yang akan mengerumuni bangkai. Banyak juga yang percaya jika burung gagak terbang di atas seseorang atau sebuah rumah, maka ini menandakan akan adanya kematian.

Sedangkan orang Yunani kuno percaya burung gagak merupakan media yang dapat digunakan untuk memprediksi masa depan. Sejarah ini membuat banyak orang yang pecaya jika burung gagak tahu kapan akhir hidup dari seseorang.

  1. Burung Hantu

Terdapat banyak budaya yang menghubungkan burung hantu dengan kematian. Ada beberapa orang yang mengatakan juga jika panggilan burung hantu menandakan kuburan akan segera digali. Banyak mitos yang menghubungkan burung hantu dengan nasib buruk, kejahatan, hingga kematian. Ada beberapa tradisi yang menganggap burung hantu sebagai tanda bahwa kematian sudah mendekat.

Ada kepercayaan yang mengatakan jika burung hantu bersuara sebenarnya ia memanggil nama orang yang akan segera meninggal. Ini berkaitan dengan burung hantu menjadi hewan yang menjaga tanah orang hidup dan mereka yang telah mati.

  1. Kupu-Kupu

Siapa sangka jika hewan dengan sayap yang indah ini dipercaya sebagai hewan yang suka dihubungkan dengan kematian? Kupu-kupu dipercaya merupakan simbol dari seseorang yang ingin berubah dan memasuki dunia berikutnya. Hal ini membuat banyak film horor yang mengubah hantu jahat yang sudah ikhlas dengan keadaannya menjadi kupu-kupu.

Proses metamorphosis dari kupu-kupu juga menjadi penanda proses kematian dan kelahiran seseorang. Namun setiap warna dari kupu-kupu memiliki interpretasi yang berbeda. Biasa yang dikaitkan dengan kematian adalah kupu-kupu yang bersayap hitam.

  1. Kalajengking

Terakhir yang akan kami bahas adalah kalajengking, ini merupakan hewan yang memiliki kemampuan untuk menghancurkan makhluk yang lebih besar. Jadi tidak heran jika kalajengking menjadi simbol kematian yang kuat, terutama di dalam mimpi. Pada banyak kebudayaan, kalajengking dipercaya sebagai ancaman yang mematikan, karena akan mendatangkan penyakit dan malapetaka. Itulah kenapa banyak kebudayaan di dunia yang menghubungkan kalajengking dengan simbol kematian.

Nah itulah beberapa hewan di dunia yang kerap kali dihubungkan dengan simbol kematian. Setiap kebudayaan akan mengartikannya dengan berbeda, jadi pastikan kamu tidak salah kaprah, ya.

Kerumunan Lebah Madu Bisa Hasilkan Listrik Lebih Besar Dari Badai

Sering melihat lebah madu? Siapa sangka ternyata makhluk kecil ini kalau berkerumun bisa menghasilkan listrik yang lebih besar di bandingkan awan badai. Saat itu, Ellard Hunting dari University of Bristol di Inggris bersama timnya mengecek cuaca di stasiun lapangan dekat kampus mereka.

Hasilnya, monitor medan listrik mereka justru merekam lonjakan muatan listrik atmosfer meski tidak ada badai. Di waktu yang bersamaan, kerumunan lebah madu atau Apis Mellifera di dekat mereka berkumpul untuk mencari sarang baru.

“Ketika saya melihat datanya, saya terkejut bahwa kerumunan lebah memiliki efek yang sangat besar.” Kata Hunting dikutip dari New Scientist pada Jumat 11 November 2022. Sebenarnya, fakta mengenai lebah yang membawa muatan listrik sudah lama di ketahui.

Namun, muatan tersebut hanya berupa tegangan kecil dan bukan dalam jumlah yang besar. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait muatan listrik yang bisa dihasilkan oleh kerumunan lebah madu, tim menggunakan monitor medan listrik tambahan yang dikombinasikan dengan kamera video untuk mengukur medan listrik dan kepadatan kawanan.

Selanjutnya, peneliti menunggu lebah di sarang untuk berkerumun secara alami. Mereka mencatat tiga kawanan melewati monitor selama 3 menit. Hasilnya, kawanan lebah madu dapat menciptakan muatan listrik mulai dari 100 hingga 1000 volt per meter.

Makin Banyak, Listriknya Makin Besar

Pada studi yang di publikasikan dalam jurnal iScience itu di temukan juga bahwa semakin banyak kawanan, makin besar dan kuat pula medan listrik yang di ciptakan oleh lebah madu. Peneliti juga membandingkan dengan listrik yang di hasilkan lebah madu melalui data sebelumnya. Dari situ ditemukan bahwa listrik yang di hasilkan lebih besar daripada studi sebelumnya.

Kepadatan muatan listrik 8 kali lebih besar di bandingkan awan badai dan enam kali lebih besar daripada badai debu listrik. Kemampuan kawanan lebah dalam menghasilkan listrik ini tak di ketahui kegunaannya. Entah hanya sekedar gesekan yang tak di sengaja atau justru memang berguna bagi lebah madu.

Victor Manuel Ortega-Jimenez dari University of Maine pun menyebut bisa saja muatan listrik memiliki tujuan tertentu dan di gunakan untuk mencari makan. Victor bertanya-tanya apakah fenomena yang sama juga terjadi pada hewan terbang lain yang berkerumun, seperti burung atau kelelawar. “Ini adalah pertanyaan menarik yang terbuka untuk diselidiki,” jelasnya.